Pengalaman Perjalanan Wisata Murah Ke Kuala Lumpur Malaysia
Saya rasa biaya minim itu bisa tergantung dari tingkat ekonomi seseorang, ada yang memandang jumlah tertentu minim tapi yang lainnya tidak. Tapi saya punya pengalaman wisata ke luar negeri yang saya sempat ceritakan ke orang-orang terdekat saya dan kebanyakan dari mereka bilang bahwa biaya yang saya keluarkan termasuk minim, paling tidak berdasarkan lamanya saya berwisata dan aktivitas yang saya lakukan disana.
Tahun lalu saya pergi ke Kuala Lumpur hanya berdua saja dengan teman. Kami memesan paket tiket pesawat plus hotel PP (5 hari 4 malam) di Traveloka dengan harga total Rp1,6 juta per orang. Dari total harga tersebut, kami mendapatkan pesawat Malaysian Airlines yang mana fasilitasnya sudah termasuk bagasi 30 kg, makanan, dan entertainment. Hotel yang kami dapatkan merupakan hotel bintang 3 bernama Hotel Capitol Kuala Lumpur. Awalnya saya sempat heran kenapa bisa dapat Malaysian Airlines, karena ekspektasi saya akan mendapatkan maskapai semacam AirAsia atau Lion Air atau maskapai harga murah lainnya yang bukan full service airlines.
Seperti yang saya dapatkan saat saya ke negara lain, tapi saat saya bandingkan harganya justru AirAsia jauh lebih mahal dari pada Malaysian Airlines, dan otomatis kami memilih MA karena harga lebih murah dan dapat fasilitas bagasi dll. Setelah itu kami lanjut melihat foto-foto hotelnya. Sebelumnya saya dan teman saya sepakat untuk tidak memilih hostel karena alasan kenyamanan, jadi kami hanya akan memilih hotel budget. Saat saya lihat keterangan di halaman situs hotel tersebut, bertuliskan bintang 3, agak heran karena biasanya hotel budget tidak sampai bintang 3, lalu saya lanjut lihat foto-fotonya, makin heran lagi karena hotelnya kelihatan seperti hotel kelas menengah dengan gedung tinggi dan jendela-jendela kaca, bukan seperti hotel budget yang biasanya hanya 2 atau 3 lantai saja dan bukan gedung kaca.
Lalu saya penasaran dan coba cari di google tentang hotel tersebut, dan benar saja foto-fotonya sama sekali tidak menunjukkan hotel budget, dan harga per malam pun sekitar 600–700 ribu rupiah. Saya tidak tahu menahu detail tiap harganya karena saya menggunakan paket pesawat plus hotel, tapi masih menjadi misteri bagaimana saya mendapatkan hal-hal tersebut hanya dengan 1,6 juta, dan teman-teman saya pun bilang kalau harga tersebut murah dan betapa hokinya saya. Dan benar saja, ketika saya sampai sana hotelnya memang cukup mewah dengan fasilitas yang benar-benar seperti hotel, paling tidak bagi saya yang hanya seorang mahasiswa dan selalu menginap di hotel budget yang terkadang jendela aja gak ada :( tapi mungkin ini yang dinamakan dengan “rejeki anak soleh” :D
Oke, setelah bicara tentang transportasi dan akomodasi, sekarang saya akan membahas tentang pengeluaran saya selama di KL. Pertama saya agak lupa tepatnya berapa banyak uang yang saya tukarkan, tapi yang pasti antara Rp3–3,3 juta atau kurang lebih RM900-an. Saya ingatkan lagi ya saya disana selama 5 hari 4 malam. Dengan biaya yang sebutkan tadi, aktivitas yang saya lakukan adalah:
- Naik taksi online (Grab) dari dan ke bandara. Saat itu masih ada Uber, setiap saya bandingkan, Grab selalu lebih murah.
- Setiap hari saya keluar dari pagi sampai malam biasanya naik transportasi umum, tapi kalau lagi mager atau males jalan saya naik Grab.
- Enaknya dari KL adalah tempat-tempat wisata mereka yang terkenal kebanyakan gratis jadi itu bisa benar-benar menghemat biaya. Yang saya ingat mengeluarkan biaya adalah saat ke Genting Highlands, termasuk biaya transportasi karena jaraknya jauh dari kota. Selebihnya pengeluaran banyak dilakukan di makan, jajan, dan belanja termasuk oleh-oleh.
- Selama saya disana saya makan di restoran (bukan restoran mewah loh ya), mungkin lebih seperti rumah makan, dan terkadang di restoran cepat saji, dan harganya relatif murah, paling tidak untuk ukuran luar negeri. Disana saya sempatkan untuk wisata kuliner yang bukan termasuk makanan berat seperti kafe dan kedai dessert termasuk kedai es krim, biasanya kita kunjungi tempat yang hip.
- Disana saya juga belanja, tidak hanya oleh-oleh, tapi saya juga ke mall dan bisa beli pakaian di toko HDanM dan PullDanBear, tentunya harus cek harga dulu, jangan sembarang ambil aja :D bahkan teman saya yang budget nya 3,5 juta bisa beli jam tangan Fossil.
- Selain itu saya juga beli oleh-oleh lagi di bandara sebagai penghabisan. Itu pun uangnya masih sisa. Saya lupa tepatnya berapa, mungkin antara RM50–70. Pokoknya puluhan.
Sepertinya itu saja yang saya ingat, sisanya kita mengunjungi landmark yang tidak dipungut biaya, paling hanya transportasinya saja.
Berdasarkan pengalaman saya, jika dibandingkan, dengan Singapura misalnya, saya pernah menghabiskan sampai Rp5 juta untuk biaya hidupnya saja belum termasuk tiket pesawat dan hotel yang sekitar Rp2 juta lebih, itu pun pesawat AirAsia dan hotel budget :(. Kalo untuk negara lain di ASEAN selain SG dan KL, biaya hidupnya memang lebih murah tapi ongkosnya yang mahal, karena harga pesawatnya saja selalu jutaan, beda dengan KL dan SG yang bisa dapat dibawah 1 juta.
Perjalanan saya ke KL ini termasuk minim biaya jika dilihat dari aktivitas yang saya lakukan. Dan saya yakin modal yang 3 jutaan ini bisa di minimalisir lagi dengan dikurangi jajan yang tidak penting selain sarapan, makan siang dan makan malam, apa lagi jika waktu berkunjungnya kurang dari 5 hari, saat weeekend saja misalnya, dan selalu naik transportasi umum, pasti lebih murah lagi. Semoga jawabannya membantu ya :)
0 Response to "Pengalaman Perjalanan Wisata Murah Ke Kuala Lumpur Malaysia"
Post a Comment